Jumat, 20 November 2009

TUGAS MANAJEMAN UMUM

Tugas Soft Skill
Mata Kuliah : Manjemen Umum


NAMA : Prasetyo W iryadi
NPM : 35109212
KELAS :1DB23
DOSEN PENGAJAR : Hari Setiawan
DOSEN PENGAMPU : Dessy Wulandari













Ø Tugas Minggu Ke 1 & 2
Materi : Gambaran Umum Manajemen
Soal
1. Definisikan manajemen sebagai ilmu & manajemen sebagai seni?
2. Sebutkan dan jelaskan tentang :
A) Tingkatan manajemen
B) Fungsi-fungsi manajemen
C) Ketrampilan-ketrampilan manjerial
3. Apakah hubungan manajemen & lingkungan eksterna?
Jawab
1. Manajemen sebagai ilmu adalah teori,prosedur,langkah yang dipelajari oleh seseorang.
Manajemen sebagai seni adalah orang lain.
2. A) Tingkatan dalam manajemen adalah organisasi,perusahaan,industri,manajemen lini pertama,midle,dan top
B) 1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
3. Hubungan manajemen dan lingkungan eksternal terbagi 2 yaitu makro & mikro. Makro: Makro eksternal yang tidak langsung mempengaruhi. Mikro: Mikro yang langsung mempengaruhi


Ø Tugas Minggu Ke 3 & 4
Materi : Perencanaan
Soal
1. Apakah pengertian dari perencanaan? Serta sebutkan dan jelaskan 4 tahap dasar perencanaan
2. Jelaskan yang dimaksud dengan
A) Rencana oprasional
B) Rencana stategik
3. Apakah maksud dari misi dan tujuan organisasi

Jawab
1. Perencanaan : Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan-pilihan.
4 tahap dasar perencanaan: 1. Menetapkan tujuan/serangkaian tujuan. 2. Merumuskan keadaan saat ini. 3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. 4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
2. A) Rencana operasional: Rencana yang rutin dilakukan oleh perusahaan atau organisasI. B) Rencana strategik : Janka panjang,objek laba masa akan datang.
3. Misi: Suatu pernyataan umum & abadi tentang maksud organisasi
Tujuan: Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan.





Ø Tugas Minggu Ke 5

Materi : Pengorganisasian

Soal
1. Apakah definisi pengorganisasian & jelaskan teori-teori organisasi?
2. Jelaskan pengertian dari
A) Pembagian kerja
B) Departmentasi

Jawab

1. Pengorganisasian: Proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan sumbner-sumber dan lingkungannya.
Teori-teori organisasi:
a) Teori klasik
Struktur hubungan kekuasaan,tujuan,perencanaan kegiatan,komunikasi dan faktor-faktor lain yang telah terjadi bila orang bekerja sama.
· Teori birokrasi : Menekankan struktur dan organisasi

· Teori administrasi : Menekankan Pembagian kerja yang diutamakan

2. A) Pembagian tugas kepada anggota-anggota suatu organisasi sesuai dengan kemampuan anggotanya.
B) Pembagian unsure-unsur organisasi berdasarkan bagian-bagian departementnya atau badan organisasinya






Ø Tugas Minggu Ke 6 & 7

Materi : Koordinasi,wewenang,delegasi,& desentralisasi

Soal

1. Apakah yang dimaksud dengan:
A) Koordinasi
B) Wewenang
C) Delegasi
D) Delegasi wewenang
E) Desentralisasi

Jawab
1. A) Koordinasi: Proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (department atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
B) Wewenang: Hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
C) Delegasi: Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
D) Delegasi wewenang: Proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang kebawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.
E) Desentralisasi: Penyebaran atau pelimpahan secvara meluas kekuasaan & penmbuatan keputusan ketingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah.





Ø Tugas Minggu Ke 8
Pokok Bahasan: Penyusunan proposal

Soal

1. Apakah yang dimaksud dengan proses penyusunan proposal & sebutkan proses penyusunan tersebut?
2. Jelaskan tentang:
A) Perencanaan sumber daya manusia
B) Penarikan & seleksi
C) Latihan & pengembangan
D) Kompensasi & proteksi

Jawab
1. Proses penyusunan proposal: Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus-menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat dalam posisi tepat & pada waktu yang tepat.
Proses penyusunan terdiri atas: Perencanaan sumber daya manusia, penarikan tenaga kerja, penyeleksian tenaga kerja, pengenalan dan orientasi organisasi, latihan dan pengembangan karyawan, penilaian pelaksanaan kerja karyawan, pemberian balas jasa dan penghargaan,dan perencanaan dan pengembangan karier
2. A) Proses analisis & identifikasi tersedianya kebutuhan akan SDM sehingga organisasi tersebut dapat mencapi tujuannya.
B) Proses pencarian & pemikatan atau penyeleksian para calon karyawan yang mampu melamar sebagai pelamar.
C) Latihan berguna untuk penguasaan pekerjaan yang menjadi tugas & tanggung jawab tenaga kerja. Pengembangan meningkatkan keahlian serta meningkatkan kinerja tenaga kerja dibidangnya.
D) Kompensasi: Imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi / perusahaan. Proteksi: Perlindungan bagi tenaga kerja & keluarganya untuk memberikan rasa aman sedang bekerja di perusahaan / organisasi.

Rabu, 11 November 2009

MANAJEMAN UMUM

KAMIS 12 november 2009

MANAJEMAN UMUM

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.



Teori manajemen

Manajemen ilmiah


Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.

Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama—nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah "teknik paling baik" dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.

Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:

  1. Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.
  2. Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut.
  3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi.
  4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi para pekerja.

Pedoman ini mengubah drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan. Hal ini berbeda dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas tersebut.

Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keduanya tertarik dengan ide Taylor setelah mendengarkan ceramahnya pada sebuah pertemuan profesional.

Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan mikronometer yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.

Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.

Teori administrasi umum

Kesimpulan-kesimpulan itu berakibat pada penekanan baru terhadap faktor perilaku manusia sebagai penentu berfungsi atau tidaknya organisasi, dan pencapaian sasaran organisasi tersebut.




Fungsi manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:

  1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
  2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
  3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
  4. Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.